Sabtu, 01 Oktober 2016

Gangguan Berbahasa

Gangguan berbahasa secara garis besar dapat dibagi menjadi dua yaitu gangguan akibat faktor medis dan gangguan akibat faktor lingkungan. Gangguan dengan faktor medis adalah gangguan, baik akibat kelainan fungsi otak maupun akibat kelainan alat-alat bicara. Sedangkan yang dimaksud dengan faktor sosial adalah lingkungan kehidupan yang tidak alamiah manusia, seperti tersisih atau terisolasi dari lingkungan kehidupan masyarakat manusia yang wajar. Gangguan berbahasa secara medis dibedakan atas tiga golongan yaitu gangguan berbicara, gangguan berbahasa, dan gangguan berpikir. Gangguan berbicara dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu gangguan mekanisme berbicara  yang berimplikasi pada gangguan organis, gangguan akibat multifaktorial, dan gangguan berbicara psikogenik. Gangguan mekanisme berbicara dibagi empat yaitu gangguan akibat faktor pulmonal, gangguan akibat faktor laringal, gangguan akibat faktor lingual, dan gangguan akibat faktor resonansi. Gangguan akibat multifaktorial dibagi tiga yaitu berbicara serampangan, berbicara propulsif, dan berbicara mutis. Gangguan psikogenik antara lain : berbicara manja, berbicara kemayu, berbicara gagap, dan berbicara latah.
Gangguan berbahasa dipengaruhi oleh kemampuan mengeluarkan kata-kata, yang berarti bahwa daerah Broca dan Wernicke harus berfungsi baik. Kerusakan pada area tersebut menyebabkan terjadinya afasia. Afasia dibagi dua yaitu afasia ekspresi atau afasia motorik dan afasia reseptif atau sensorik. Afasia motorik terbagi tiga yaitu afasia motorik kortikal, afasia motorik subkortikal, dan afasia transkortikal. Afasia sensorik adalah akibat adanya kerusakan lesikortikal di daerah Wernicke pada hemisferium yang dominan. Penderita afasia ini kehilangan pengertian bahasa lisan dan tulis. Namun, masih memiliki curah verbal meskipun hal itu tidak dipahami dirinya maupun oleh orang lain. Gangguan berpikir adalah ekspresi verbal yang terganggu karena disebabkan oleh pikiran yang terganggu. Jenis-jenis gangguan berpikir antara lain : pikun (demensia), sisofrenik, dan depresif. Gangguan lingkungan sosial adalah terasingnya seorang anak manusia yang aspek biologis bahasanya lengkap dan normal dari lingkungan kehidupan manusia. Dua contoh kasus karena lingkungan sosial adalah kasus Kamala dan Genie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar