Selasa, 03 November 2015

Bahasa Mee

Fonem Vokal Bahasa Mee dan Pembuktiannya

Gambaran Singkat
Berdasarkan hasil studi pustaka yang dilakukan, ternyata bahasa-bahasa daerah yang ada di Provinsi Papua berjumlah 251 bahasa yang terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu bahasa-bahasa Austronesia (AN), dan bahasa-bahasa Non-Austronesia (NAN) atau bahasa-bahasa Papua. Dari 251 bahasa tersebut ada 47 bahasa Austronesia, 201 bahasa Papua, dan tiga bahasa yang belum diketahui klasifikasinya. Apakah ketiga bahasa itu masuk dalam kelompok AN atau NAN (Silzer, 1991).
Bahasa Mee, menurut Silzer et.al. (1991:48) termasuk dalam kelompok bahasa-bahasa NAN, yakni Filum Papua Trans New Guinea (Papuan Trans New-Guinea Phylum). Bahasa Mee merupakan bahasa yang jumlah penuturnya terbanyak kedua di Provinsi Papua, setelah penutur bahasa Dani. Penurut bahasa Dani 129.000 sedangkan penutur bahasa Mee berjumlah 100.000.

Fonem vokal Bahasa Mee :
1.      /i/
2.      /u/
3.      /e/
4.      /o/
5.      /a/

Bahasa Mee tidak memiliki fonem  seperti pada kata /elang/ [ dan /gelang/  [.

Contoh Pasangan Minimal:
1.      /i/  [dagi]          ‘dahi’                           /i/   [Ɛki]           ‘bernafas’       
/u/ [dagu]         ‘kamar’                        /u/  [Ɛku]          ‘dahak’


2.      /i/ [Ɛpi] ‘tahu’
/Ɛ/ [ƐpƐ]           ‘pelan’

/i/ [ipƐ] ‘lambat’
/Ɛ/ [ƐpƐ]           ‘pelan’

3.      /i/ [gƐdi]          ‘ular hijau’                   /i/ [dodi]   ‘anjing’
/o/ [gƐdo]        ‘lintah’                         /o/ [dodo] ‘lurus’

/i/ [pito]           ‘lampu’
/o/ [poto]         ‘jauh’

4.      /i/ [dodi]          ‘anjing’                        /i/ [nipo]           ‘biji’
/a/ [doda]         ‘bokong’                      /a/ [napo]         ‘telur’

/i/   [ini]            ‘kami’
/a/  [ani]           ‘saya’
           
5.      /u/ [uka]           ‘betina’
/Ɛ/ [Ɛka]           ‘nama’

/u/ [pƐdƐ]        ‘kutu binatang’
/Ɛ/ [putƐ]         ‘besi’
(fonem /d/ dan /t/ disebut homorgan karena dihasilkan oleh alat ucap yang sama sehingga sama-sama disebut bunyi dental)

6.      /u/ [kotu]         ‘bukit’
/o/ [koto]         ‘jembatan’

/u/ [puko]         ‘bibir’
/o/ [poko]         ‘basah’

7.      /u/ [bunu]         ‘kikir/pelit’
/a/ [buna]         ‘hitam’


8.      /Ɛ/ [Ɛgo]           ‘gigi’
/o/ [ogo]           ‘leher’

/Ɛ/ [gƐto]         ‘kemarin’
/o/ [goto]         ‘licin’

/Ɛ/ [gƐtƐ]         ‘telur kutu’
/o/ [gƐto]         ‘kemarin’

9.      /Ɛ/ [ƐkƐ]           ‘pohon’
/a/ [Ɛka]           ‘nama’

/Ɛ/ [tƐki]          ‘cukup’
/a/ [tagi]           ‘menumbuk’
(fonem /k/ dan /g/ disebut homorgan karena dihasilkan oleh alat ucap yang sama sehingga sama-sama disebut bunyi dorso velar)

/Ɛ/ [punƐ]         ‘lalat’
/a/ [buna]         ‘hitam’
(fonem /p/ dan /b/ disebut homorgan karena dihasilkan oleh alat ucap yang sama sehingga sama-sama disebut bunyi bilabial)

/Ɛ/ [mudƐ]       ‘lahan’
/a/ [muta]         ‘paha’
(fonem /d/ dan /t/ disebut homorgan karena dihasilkan oleh alat ucap yang sama sehingga sama-sama disebut bunyi dental)

10.  /o/ [koto]         ‘jembatan’                   /o/ [dodo]        ‘lurus’
/a/ [kato]          ‘rumah’                        /a/ [doda]         ‘bokong’

/o/ [duwo]       ‘mentah’
/a/ [duwai]       ‘petik’


/o/ [poqƐ]         ‘baru’
/a/ [baqƐ]         ‘jerat’
(fonem /p/ dan /b/ disebut homorgan karena dihasilkan oleh alat ucap yang sama sehingga sama-sama disebut bunyi bilabial)

Contoh dalam kata :
1.      /i/
 [idƐ] ‘bambu’
[dodi] ‘anjing’
[toti] ‘tekukur’
[dota] ‘dosa]
[ini] ‘kami’
[ani] ‘saya’
[gini] ‘jahit, anyam]
2.      /u/
[uti] ‘tali’
[muta] ‘paha’
[mudƐ] ‘lahan’
[putƐ] ‘besi’
[punƐ] ‘lalat’
[buna] ‘hitam’
3.      /e/
[iyƐ] ‘daun’
[yƐgƐ] ‘tangis’
[Ɛdu] ‘rotan’
[wƐdƐ] ‘jahe’
[kƐdi] ‘kuku’
[gƐto] ‘kemarin’
[ƐqƐgƐy] ‘pisau’
4.      /o/
[oka] ‘nenek’
[puko] ‘bibir’
[poqƐ] ‘bara’
[koto] ‘jembatan’
[gƐto] ‘kemarin’
5.      /a/
[ani] ‘saya’
 [ini] ‘kami’
[ganƐ] ‘tangan’
[abata] ‘pagi’
[muta] ‘paha’
[doda] ‘pantat’


Bahasa Mee hanya memiliki sepuluh fonem konsonan yaitu /p/, /b/, /t/, /d/, /m/, /n/, /k/, /g/, /w/ dan /y/. Bahasa Mee tidak memiliki fonem /f/, /s/, /z/, /r/, /l/, /c/, /j/, /š/ atau /sy/, /ñ/ atau /ny/, /x/ atau /kh/, /ŋ/ atau /ng/ dan /h/ (Dharmojo, et al, 1996:22).
Distribusi vokal dan konsonan Bahasa Mee
1.      Distribusi Vokal BM
Vokal
Distribusi Vokal
awal
gloss
tengah
gloss
akhir
gloss
i
iye
daun
pito
lampu
gati
spuluh
u
uti
tali
pute
besi
igapu
lapar
e
edu
rotan
teki
cukup
boke
jerat
o
oka
nenek
bokai
mati
poto
jauh
a
ani
saya
bagai
babat
topa
ada
BM berdistribusi lengkap, yakni di awal, tengah, dan akhir.
2.      Distribusi Konsonan BM
No.
Konsonan
Distribusi Vokal dalam Kata
Ket.
awal
gloss
tengah
gloss
akhir
Gloss
1
p
Pune
lalat
dupi
bunga
-
-
Semua konsonan BM hanya berdistribusi di awal dan tengah kata, sedangkan di akhir kata tidak pernah ada.
2
b
buna
hitam
abata
Pagi
-
-
3
t
toti
Tekukur
Muta
Paha
-
-
4
d
Dota
Dosa
Ide
Bambu
-
-
5
k
Kebo
Bukit
Puko
Bibir
-
-
6
g
Gane
Tangan
Ego
Malu
-
-
7
m
Mude
Lahan
Emo
Darah
-
-
8
n
Nago
Hari
Ini
Kami
-
-
9
w
Wede
Jahe
Uwo
Air
-
-
10
y
yege
tangis
iye
daun
-
-
Sumber : (Dharmojo, et.al. 1996:22)

Daftar Pustaka
Althur, S. 1996. Morfologi Bahasa Ekagi. Universitas Cenderawasih. Jayapura : Laporan Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah.
Dharmojo (dkk). 1996. Fonologi Bahasa Ekagi. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sizer, Peter J. 1991. Index of Irian Jaya Languages. Jayapura : Kerja sama Universitas Cenderawasih dan Summer Institute of Linguistic (SIL).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar