Kata
sosiolinguistik merupakan gabungan dari kata sosiologi dan linguistik.
Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah menganai manusia dalam
masyarakat dan mengenai lembaga-lembaga serta proses sosial yang ada dalam
masyarakat (Chaer dan Agustina, 1995:3 dalam Aslinda dan Syafyahya, 2010).
Linguistik adalah ilmu bahasa atau bidang yang mengambil bahasa sebagai objek
kajiannya. Dengan demikian sosiolinguistik merupkaan bidang ilmu antardisiplin
yang mempelajari bahasa di dalam masyarakat.
Sosiolinguistik
merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistik, dua bidang ilmu
empiris mempunyai kaitan sangat erat. Sosiologi adalah kajian yang objektif dan
ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, dan mengenai lembaga-lembaga, dan
proses sosial yang ada dalam masyarakat. Sosiologi berusaha mengetahui
bagaimana masyarakat itu terjadi, berlangsung dan tetap ada. Sedangkan
linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu yang
mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian, secara mudah dapat
dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang
mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam
masyarakat (Chaer dan Agustina, 2004:2)
Studi
interdisipliner yang menggarap masalah-masalah kebahasaan dalam hubungannya
dengan masalah-masalah sosial dikenal dengan sebutan sosiolinguistik. Fishman
(1968:6 dalam Suwito, 1986:4) lebih cenderung untuk menyebut sosiologi bahasa
(sociology of language), dengan pertimbangan, karena studi ini pada hakekatnya
menggarap masalah-masalah sosial dalam bubungannya dengan pemakaian bahasa.
Dengan memasukkan unsur kebudayaan yang melatarbelakangi pemakaian bahasa,
Appel 1976:10 dalam Suwito, 1986:4) merumuskan sosiolinguistik sebagai studi
tentang bahasa dan pemakaian bahasa dalam hubungannya dengan masyarakat dan
kebudayaan. Sedangkan Hymes (1975:viii dalam Suwito, 1986:4), dengan lebih
menitikberatkan pada segi kegunaannya berpendapat, bahwa sosiolinguistik dapat
dipakai sebagai petunjuk tentang kemungkinan pemakaian data dan analisis
linguistik dalam disiplin-disiplin lain yang berhubungan dengan kehidupan
sosial dan sebaiknya, pemakaian data dan analisis sosial di dalam linguistik.
Sementara itu Fishman (1972:4 dalam Suwito, 1986:4) melihat sosiolinguistik
dari sudut adanya hubungan antara variasi bahasa, fungsi bahasa dan pemakaian
bahasa serta adanya perubahan-perubahan sebagai akibat terjadinya interaksi
antara ketiganya, dan memberikan batasan sosiolinguistik sebagai studi tentang
sifat-sifat khusus (karakteristik) variasi bahasa, sifat-sifat khusus fungsi
bahasa dan sifat-sifat khusus pemakaian bahasa dalam jalinan interaksi serta
perubahan-perubahan antara ketiganya di dalam masyarakat tuturnya.
Pengertian
sosiolinguistik secara operasional dirumuskan berikut ini.
Sosiolinguistik
lazim didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari ciri dan pelbagai variasi
bahasa, serta hubungan di antara pada bahasawan dengan ciri fungsi variasi
bahasa itu di dalam suatu masyarakat (Kridalaksana, 1978:94).
Pengkajian
bahasa dengan dimensi kemasyarakatan disebut sosiolinguistik (Nababan, 1984:2).
Sosiolinguistik
is the study of the characteristics of language varieties, the characteristics
of their functions, and the characteristics of their speakers as these three
constantly interact, change and change one onother within a speech community (=
sosiolinguistik adalah kajian tentang ciri khas variasi bahasa, fungsi-fungsi
variasi bahasa, dan pemakai bahasa karena ketiga unsur ini selalu berinteraksi,
berubah, dan saling mengubah satu sama lain dalam satu masyarakat tutur (J.A.
Fishman, 1972:4).
Sociolinguistyiek
is de studie van taal en taalgebruik in de kontext van maatschapij en kultuur
(= sosiolinguistik adalah kajian mengenai bahasa dan pemakaiannya dalam konteks
sosial dan kebudayaan (Rene Appel, Gerad Hubert, Greus Meijer, 1976:10).
Sociolinguistiek
is subdisiplin van de taalkunde, die bestudert welke social factoren een rol
spelen in het taalgebruik er welke taal spelt in het social verkeer (=
sosiolinguistik adalah subdisiplin ilmu bahasa yang mempelajari faktor-faktor
sosial yang berperan dalam penggunaan bahasa dan pergaulan sosial (G.E. Booij,
J.G. Kersten, dan H.J. Verkuyl, 1975:139).
Sociolinguistics
is the study of language in operation, it’s purpose is to investigate how the
convention of the language use relate to other aspects of social behaviour (=
sosiolinguistik adalah kajian bahasa dalam penggunaannya, dengan tujuan untuk
meneliti bagaimana konvensi pemakaian bahasa berhubungan dengan aspek-aspek
lain dari tingkat laku sosial (C. Criper dan H.G. Widdowson dalam J.P.B. Allen
dan S. Piet Corder(ed.) 1975:156).
Sociolinguistics
is a developing subfield of linguistics which takes speech variation as it’s
focus, viewing variation or it social context. Sociolinguistics is concerned
with the correlation between such social factors and linguistics variation (=
sosiolinguistik adalah pengembangan subbidang linguistik yang memfokuskan
penelitian pada variasi ujaran, serta mengkajinya dalam suatu konteks sosial.
Sosiolinguistik meneliti korelasi antara faktor-faktor sosial itu dengan
variasi bahasa (Nancy Parrot Hickerson, 1980:81).
(Chaer dan Agustina, 2004:3-4)
Dari
definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik adalah
cabang ilmu linguistik yang bersifat interdisipliner dengan ilmu sosiologi,
dengan objek penelitian hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial di
dalam suatu masyarakat tutur. Atau secara lebih operasional lagi seperti
dikatakan Fishman (1972, 1976) dalam Chaer dan Agustina, 2004:4, “... study of
who speak what language to whom and when”.
DAFTAR
PUSTAKA
Aslinda
dan Syafyahya, L. 2010. Pengantar
Sosiolinguistik. Bandung: Refika
Aditama.
Chaer,
Abdul dan Agustina, L. 2004. Sosiolinguistik
Perkenalan Awal. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Suwito.
1983. Perkenalan Awal Sosiolinguistik
Teori dan Problema Edisi ke-2. Surakarta: Fakultas Sastra Universitas
Sebelas Maret.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar